
Saat ingin ‘berselancar’ di Internet, aplikasi yang Teknimos buka pasti adalah browser. Browser merupakan ‘pintu gerbang’ untuk mengakses Internet. Data-data dari server Internet dikirim ke browser kemudian diproses menjadi halaman Website. Teknologi browser saat ini bisa dikatakan sudah canggih, tidak hanya halaman Web yang bisa ditampilkan di browser. File multimedia, game, hingga aplikasi Web yang kompleks juga bisa ditampilkan dengan baik. Seperti video dari Youtube, video-chat di Google+, atau bermain game di Facebook. Semua itu bisa dilakukan berkat teknologi browser yang berkembang pesat selama 5 tahun terakhir.
Setiap teknologi tentunya bermula dari
sesuatu yang lebih sederhana. Dahulu tentu Internet tidak sekompleks
sekarang. Tidak ada video, suara, game tiga dimensi, apalagi tampilan responsif. Hanya teks di HTTP, dengan format HTML. Dukungan untuk menampilkan gambar dan tag-tag animasi baru ditambahkan kemudian.
Jika teknologi browser saat ini sudah begitu kompleks dan canggih, seperti apa browser
pada awal kemunculan Internet? Untuk mengetahuinya, mari kita kembali
ke 20 tahun lalu, saat Internet masih merupakan hal yang baru, mahal dan
digunakan oleh kalangan terbatas. Teknologi yang akan Teknimo bahas
adalah browser Mosaic.
Browser Modern Pertama Di Dunia
Bisa dikatakan, Mosaic adalah browser modern pertama di dunia. Mosaic bukanlah browser yang pertama. Tapi sebelum adanya Mosaic, browser pada masa itu belum bisa menampilkan teks dan gambar secara bersamaan. Tidak ada bookmark, bahkan belum memiliki tombol back dan forward. Mosaic menjadi pionir pertama yang mengembangkan fitur-fitur tersebut. Pengalaman Web yang kaya gambar dan fasilitas seperti sekarang, tidak terlepas dari jasa Mosaic.
Tim yang mengembangkan Mosaic dipimpin oleh programmer
bernama Marc Andreessen dan dirilis pada tanggal 23 Januari 1993. Marc
Andreessen sendiri pada saat itu merupakan salah satu siswa Universitas
Illionis. Browser ini dibuat agar Internet bisa diakses lebih luas oleh masyarakat umum dan didistribusikan secara gratis. Mosaic menjadi browser yang paling populer pada masa itu dan diunduh lebih dari 5000 kali tiap bulannya.
Jumlah 5000 download mungkin
terlihat ‘kecil’ saat ini. Mengingat pada Juni 2012 Google Chrome saja
sudah memiliki 310 juta pengguna. Tapi perlu diingat, pengguna Internet
pada masa itu masih terbatas. Berkat Mosaic, penggunaan Internet dengan
menggunakan HTTP naik secara signifikan dan mengalahkan protokol lain,
seperti Gopher. Beberapa penghargaan diterima oleh Mosaic. Oleh majalah InfoWorld ditahun 1993, Mosaic diberi gelar sebagai ‘Product of The Year‘ dan pada tahun 1994 Mosaic disebut sebagai ‘Technology of The Year‘ oleh majalah IndustryWeek.
Walau pada masa setelahnya, Netscape dianggap lebih banyak berperan dalam perkembangan teknologi Web
selanjutnya (Netscape juga didirikan oleh Marc Andreessen). Tapi
tentunya peran Mosaic tidak bisa dilupakan. Walau pada saat itu sudah
ada browser selain Mosaic, tapi tidak ada yang menyamai kesuksesan Mosaic.
Sekarang memang browser ini sudah tidak
dikembangkan lagi. Tapi kode Mosaic dilisensikan ke beberapa
perusahaan, termasuk Microsoft. Inilah yang menjadi cikal bakal Internet
Explorer, yang menjadi browser andalan Microsoft hingga saat ini.
Browser Saat Ini
Sejak Mosaic, banyak sekali pengembangan yang terjadi pada browser
selama 20 tahun belakangan. Munculnya Opera, Firefox, Safari, hingga
Google Chrome yang menjadi akselerator pesatnya pengembangan Web browser selama lima tahun terakhir. Menurut Teknimos, akan seperti apa browser 20 tahun mendatang? Jika sudah terbayang, silahkan sampaikan di kolom komentar :D
Jika Teknimos ingin mengetahui lebih jauh tentang Mosaic, dapat mengunjungi Website resminya di NCSA (National Center for Supercomputing Applications - sebuah
lembaga penelitian yang ada di Universitas Illinois). Mosaic juga masih
tersedia untuk diunduh. Jika tertarik menjajalnya, Teknimos bisa
mengakses alamat ftp-nya. Nah, ada yang sudah mencoba?
Sumber : www.teknimo.com/2013/02/20-tahun-mosaic-browser-modern-pertama-di-dunia/
Tags:
Teknologi